SHARE

istimewa

CARAPANDANG - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bekerja sama dengan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) tahun ini kembali menggelar Gala Siswa Indonesia (GSI). Setelah vakum selama tiga tahun karena masa pandemi Covid-19, GSI kembali diselenggarakan secara luring dengan sistem kompetisi antarprovinsi.

Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, Suharti yang hadir pada pembukaan GSI, menyampaikan pesan motivasi kepada peserta. Suharti menuturkan, kehebatan seorang pemain tidak hanya dapat diukur dari ketahanan fisik, melainkan juga kecerdasan intelektual dan emosional yang harus terus dibangun.

“Kemampuan beradaptasi dan kecepatan dalam mengambil keputusan menjadi salah satu tolok ukur kecerdasan seorang pemain bola yang harus diasah. Jika ada kesalahan, selesaikan masalah dengan kepala dingin. Tetap kompak, teguh mental, pantang menyerah, sportif, dan jujur,” ucap Suharti di Sentul, Kabupaten Bogor, pada Selasa (17/10).

Melalui GSI, Suharti juga mengingatkan peserta untuk menggalang jejaring dan menumbuhkan semangat kekeluargaan. “Terima kasih atas dukungan orang tua, sekolah, dinas pendidikan, dan pemda yang telah menjaring bibit muda persepakbolaan Indonesia,” imbuh Suharti.

Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Pusat Prestasi Nasional (Kapuspresnas), Hendarman, dalam laporannya mengatakan bahwa seluruh proses penyelenggaraan GSI dilakukan dengan kerja sama dan dukungan yang kuat dari PSSI. Pada kesempatan ini, ia juga menyampaikan penghargaan dan apresiasi kepada berbagai pemangku kepentingan yang telah membantu mengembangkan program pembinaan talenta dan prestasi peserta didik yang menjadi cikal bakal pemain profesional di masa depan.

Hendarman juga mengatakan, GSI yang digelar sejak 2018, telah melahirkan bibit pesepakbola Indonesia yang kini memperkuat Timnas. “Kami bangga kepada alumni GSI yang telah menjadi pemain dan memperkuat di Timnas Indonesia,” ucap Hendarman.

Adapun para alumni GSI yang kini memperkuat Tim Nasional (Timnas) Indonesia untuk kategori usia 16 tahun (U-16) Tahun 2022 adalah Muhammad Narendra Tegar Islami (alumni GSI 2020), Waliy Ma’rifat (Alumni GSI 2019), dan Arkhan Kaka Putra Purwanto (Alumni GSI 2019).

Kemudian, untuk Timnas U-16 Tahun 2019-2021 adalah Aditya Daffa Al-Haqi (Alumni GSI 2018), Diandra Diaz Muzari (Alumni GSI 2018), dan Muhammad Valeron (Alumni GSI 2018). Berikutnya, untuk Timnas U-19 Tahun 2022 yaitu Frezzy Al-Hudaifi (Alumni GSI 2018).

Di saat yang bersamaan dengan perhelatan Gala Siswa, Kemendikbudristek juga mulai merintis Festival Gala Siswi yang diselenggarkan secara ekshibisi enam tim. “Kami harap Gala Siswi ini mampu terus berkembang sesuai dengan Inpres Nomor 3 Tahun 2019 tentang percepatan pembangunan persepakbolaan nasional sekaligus implementasi dari Manajemen Talenta Nasional (MTN) di bidang olahraga,” ucap Hendarman.

“Kalian semua adalah penantang sejati, generasi emas kebanggaan orang tua, sekolah dan daerah kalian. Teruslah berjuang untuk menjadi jawara dan menjadi inspirasi bangsa,” imbuhnya.

Dalam kesempatan ini, Deputi Sekretaris Jenderal PSSI, Dessy Arfianto, memberikan apresiasi kepada Pusprenas Kemendikbudristek yang menggelar GSI. “Banyak talenta unggul timnas yang lahir dari ajang ini. Semoga adik-adik yang berkiprah di GSI bisa membawa Garuda ke tingkat dunia,” tuturnya.

Gala Siswa Indonesia Kembali Digelar Pascapandemi

Semarak gelaran Gala Siswa Indonesia (GSI) 2023 dapat dirasakan kembali oleh siswa SMP berbakat di bidang sepakbola. Tahun ini merupakan penyelenggaraan GSI yang ke-6, sejak dimulai pada tahun 2018. Pelaksanaan GSI tahun ini dilaksanakan di Lapangan ASIOP Training Ground Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada tanggal 16 s.d. 29 Oktober 2023.

Plt. Kapuspresnas mengatakan bahwa pada saat pandemi, pihaknya bersama dengan PSSI dan pelatih di daerah telah berhasil melakukan adaptasi/inovasi dengan tetap menyelenggarakan GSI secara daring di tingkat kecamatan hingga provinsi. Kemudian, pada tingkat nasionalnya dilakukan training centre untuk melatih pemain dan pelatih.

“Alhamdulillah, hal tersebut telah menjadi pengalaman yang berharga dan menjadi referensi dalam metode pencarian bakat olahraga sepakbola secara daring,” ujarnya.

GSI bertujuan untuk 1) mengidentifikasi bibit bibit unggul talenta sepakbola peserta didik, 2) memberikan pengalaman pelatihan tingkat nasional kepada peserta dan pelatih daerah, 3) memberikan kesempatan peserta berprestasi untuk dipilih menjadi calon pemain timnas sepakbola sesuai dengan kebijakan PSSI, dan 4) melahirkan duta-duta sepakbola untuk menjadi generasi yang unggul berprestasi.

Para peserta yang akan berkompetisi pada tingkat nasional, sebelumnya sudah melalui seleksi dari tingkat kecamatan, tingkat kabupaten/kota, dan tingkat provinsi. “Kami sangat bangga, pada tahun ini peserta seleksi untuk GSI secara nasional mencapai 36.005 pemain untuk di tingkat kecamatan. Dari jumlah itu, jumlah pemain yang terdiri dari perwakilan provinsi sebanyak 558 pemain dari 31 provinsi,” terang Plt. Kapuspresnas Hendarman. dilansir kemdikbud.go.id

Tags
SHARE