SHARE

Tim basket Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Kota Bekasi

CARAPANDANG - Kolaborasi sekolah, guru, dan orang tua memberikan peranan penting dalam meningkatkan mutu pendidikan. Kolaborasi tersebut dapat memberikan dukungan untuk mengatasi masalah dan tantangan pendidikan siswa melalui komunikasi yang terbuka dan memastikan siswa mendapatkan pengalaman pembelajaran yang lebih baik. Selain komunikasi, dimensi kolaborasi mencakup saling percaya, saling menghargai, dan kerja sama.

Hal ini yang menjadi pondasi yang kuat untuk Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Kota Bekasi untuk berprestasi di bidang akademik dan nonakademik khususnya olahraga basket.

Muktia Wahyudi Isra, selaku kepala sekolah, mengungkapkan bahwa pendidikan tidak lepas dari peran atau kerja sama antara sekolah, guru, dan orang tua murid. Orang tua memiliki pemahaman yang mendalam terkait anak mereka termasuk kebutuhan, minat, dan potensi yang dimiliki.

“Kerja sama sekolah, guru, dan orang tua murid memiliki peran penting. Dukungan orang tua murid sangat dibutuhkan tidak hanya di bidang akademik tetapi juga nonakademik. Dalam bidang olahraga khususnya basket, peran orang tua sangat dibutuhkan. Karena prestasi olahraga tidak hanya dibentuk di sekolah tetapi juga ada pendukung lainnya semisal memasukkan anaknya untuk bergabung dengan sebuah klub. Di sini orang tua sangat berperan,” ungkap kepala sekolah yang juga berlatar belakang seorang guru olahraga ini ketika ditemui oleh Carapandang.com, Selasa (23/1).

Whats-App-Image-2024-01-24-at-13-40-07-6f0f0bc0

Muktia Wahyudi Isra menjelaskan sekolah mempunyai peran yaitu dengan memberikan ruang bagi siswa yang mengikuti ekstrakurikuler basket.

“Peran kami sebagai pihak sekolah yaitu dengan memberikan ruang bagi siswa, khususnya dispensasi terkait dengan kegiatan akademik. Hal ini dilakukan untuk memberikan ruang bagi mereka agar bisa fokus mengikuti pemusatan pelatihan dalam persiapan menghadapi sebuah kejuaraan. Tidak hanya itu, kami juga memberikan akomodasi berupa transportasi yang dimiliki oleh sekolah untuk digunakan oleh mereka,” jelasnya.

Ia pun memberikan harapannya kepada para guru dan orang tua untuk terus mendukung siswa menekuni bidang olahraga tidak hanya basket tetapi juga cabang olahraga lainnya.

“Guru dan orang tua diharapkan terus mendukung pelajar yang menekuni bidang olahraga. Orang tua diharapkan terus memotivasi. Dan kami pihak sekolah juga mendukung pembinaan serta memberi ruang cukup untuk siswa mengembangkan kemampuannya di bidang olahraga,” tukasnya.

Sebagai informasi, tim basket SMPN 1 Kota Bekasi merupakan tim yang selalu diperhitungkan untuk menjadi juara dalam kejuaraan-kejuaraan yang ada di Kota Bekasi.

“Dalam perkembangannya, di Kota Bekasi, kita selalu diperhitungkan. Kemudian prestasi sekolah ini tidak hanya prestasi akademik, olahraga ini adalah nonakademik yang bagi masyarakat adalah ukuran sekolah maju atau berkembangnya sekolah, ini branding sekolah, prestasi olahraga khususnya basket,” ungkap Muktia Wahyudi Isra.

Ia menjelaskan bahwa prestasi di bidang olahraga dapat membantu siswa ke jenjang yang lebih tinggi.

“Prestasi di bidang olahraga menjadi sesuatu yang kita prioritaskan. Dan untuk basket ini, diharapkan ke depannya mampu berbicara di tingkat provinsi. Karena bagaimana pun hasil pertandingan yang resmi, akan membantu siswa untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya. Contohnya kemarin ketika kejuaraan di Global Prestasi School (GPS), kita berhasil meraih juara dan kepala sekolah dari GPS datang ke sini untuk mengarahkan siswa kami yang berprestasi di basket ini mau melanjutkan sekolah di sana. Artinya ada keuntungan di sana, kalau siswa kita dengan prestasi di bidang basket mampu menarik minat sekolah dalam hal ini masuk ke SMA tersebut, ini tentunya membantu orang tua juga,” ungkap Muktia Wahyudi Isra.

Bicara mengenai pembinaan, Muktia Wahyudi Isra mengungkapkan keinginannya untuk menjadikan SMPN 1 Kota Bekasi sebagai sekolah atlet.

“Betul sekali, ada keinginan untuk menjadikan sekolah ini sekolah atlet karena bagaimana pun prestasi harus berkelanjutan. Contoh di ekskul basket sendiri, tahun ini akan ada 9 siswa yang lulus, kita harus menjaga ini, harus berkesinambungan. Dan saya sebagai kepala sekolah akan mencari ke sekolah-sekolah dasar yang ada siswa berprestasi dan berpotensi di basket ini. Saya mendukung dan mengupayakan berkesinambungan prestasi dari tahun ke tahun budaya juara kita itu terjaga,” ucap Muktia Wahyudi Isra.

“Bibit-bibit atlet yang ada ini sayang untuk tidak dilanjutkan. Sementara itu untuk pemerintah daerah tentu sebuah keuntungan karena mereka butuh atlet, dalam hal ini porda memerlukan putra daerah dan itu bisa dicetak dari pembinaan usia dini,” tambahnya.

Whats-App-Image-2024-01-24-at-13-40-07-37f46fca

Senada dengan kepala sekolah SMPN 1 Kota Bekasi, komite sekolah yang diwakilkan oleh Riska Mala mengungkapkan bahwa dukungan dari orang tua siswa terhadap anak-anaknya sangat berpengaruh bagi perkembangan kemampuan mereka.

“Yang terjadi selama ini, semua orang tua mendukung penuh atas kegiatan anak-anaknya, dan mereka berupaya untuk memberikan yang terbaik agar anak-anak mereka mendapatkan yang terbaik juga. Dan tentunya hal itu akan menjadi sebuah motivasi juga bagi sang anak untuk melakukan yang terbaik di bidang olahraga yang mereka tekuni,” ungkap Riska.

Riska juga mengungkapkan bahwa peran komite sekolah hadir sebagai pendukung untuk kemajuan prestasi siswa.

“Kami di sini sebagai pendukung untuk kemajuan prestasi anak-anak. Seperti pada ekskul basket ini, dukungan yang kami berikan yaitu selalu hadir atau paling tidak mewakili sekolah saat latihan, pertandingan resmi, dan pertandingan eksibisi, kami terjun langsung,” ucap Riska.

Mengenai pandangan yang berbeda dengan orang tua siswa dalam pendidikan akademik maupun nonakademik, Riska menjelaskan bahwa hal itu seringkali terjadi dikarenakan tujuan, visi, dan misi masa depan yang berbeda-beda.

“Masing-masing orang tua memiliki tujuan, visi, dan misi yang berbeda-beda untuk anaknya. Ada orang tua yang anaknya terjun di sebuah ekskul dan anak ini berbakat, namun karena tujuan, visi, dan misi itu maka mereka lebih mementingkan akademik dan ekskulnya ditinggalkan. Kami memahami hal tersebut. Tidak bisa dipaksakan juga karena mereka punya pemikiran terbaik untuk anak-anaknya.

Sebagai komite sekolah, Riska mengapresiasi para orang tua atas dukungan yang selama ini diberikan untuk sekolah dan juga para siswa.

“Terima kasih sudah mendukung anak-anak sampai sejauh ini baik berupa materi, immateri, doa, sampai untuk hadir di sebuah latihan ataupun pertandingan anak-anak. Karena dari situ orang tua jadi bisa tahu sejauh mana perkembangan dan kemampuan anak-anak mereka. Mereka bisa mengevaluasi anak masing-masing. Jadi, terus dukung bakat dan minat anak-anak,” tutupnya.