SHARE

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengharapkan Program Darmasiswa dapat menjaga eksistensi budaya Indonesia di mata dunia.

CARAPANDANG - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengharapkan Program Darmasiswa dapat menjaga eksistensi budaya Indonesia di mata dunia.

"Kami berharap program ini dapat menjaga eksistensi budaya Indonesia di mata dunia,” ujar Plt Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kemendikbudristek, Anang Ristanto dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.

Melalui program itu, katanya, pemerintah juga berharap para peserta Darmasiswa nantinya dapat menjadi duta budaya Indonesia di negaranya masing-masing.

Dalam webinar Silaturahim Merdeka Belajar (SMB), dengan tema "Perjalanan Diplomasi Budaya Indonesia melalui Darmasiswa", Anang mengatakan program Darmasiswa bukan hanya sebuah beasiswa, tetapi juga sebuah perjalanan diplomasi budaya Indonesia yang terus berlanjut.

Selain itu, juga menghadirkan keindahan dan keragaman budaya Indonesia kepada dunia, dan membantu menjembatani perbedaan budaya dalam era globalisasi yang semakin kompleks.

Ia menyampaikan Program Darmasiswa yang dimulai sejak tahun 1974 dan mendukung pertukaran budaya serta pendidikan antarbangsa itu memberikan beasiswa 10-12 bulan untuk belajar seni, budaya, dan bahasa Indonesia kepada mahasiswa internasional.

Ia mengemukakan selain Kemendikbudristek, berbagai pihak turut mendukung program Darmasiswa, mulai dari Kementerian Luar Negeri, Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Keuangan, hingga berbagai perguruan tinggi.

Pengelola dan Pengajar Program Darmasiswa dari Universitas Indonesia Erni C. Westi menyampaikan minat kaum muda internasional terhadap program Darmasiswa tidak pernah padam.

"Kemurahan hati serta konsep saling menghargai yang kita terapkan membuat mereka merasa diterima dan mendapat pengalaman yang baik, sehingga mereka dengan antusias menceritakan pengalaman mereka kepada teman-teman sesama negara dan rekan Internasional mereka," ucapnya.

Sementara itu, Alisia Rosari Arnold asal Jerman yang mengambil studi Seni Tari di Institut Seni Indonesia Padangpanjang mengaku merasa terpikat oleh kekayaan budaya Indonesia dan ingin mempelajarinya lebih dalam.

Setelah menyelesaikan program Darmasiswa, Alisia ingin kembali ke Jerman dan mengajarkan budaya Indonesia, khususnya tari-tarian nusantara.

Koordinator Kerja Sama Luar Negeri Kemendikbudristek, Yunitasari mengatakan minat yang tinggi terhadap program Darmasiswa dibuktikan dengan jumlah alumni yang kini lebih dari 9.000 orang dari 126 negara yang berbeda.

"Dengan membuat mereka merasakan langsung keragaman budaya dan keramah-tamahan masyarakat Indonesia, diharapkan citra positif Indonesia sebagai negara yang toleran, demokratis, dan moderat akan terus meningkat," katanya.

Ia menambahkan para duta Indonesia diharapkan dapat mempromosikan dan melestarikan budaya Indonesia di negaranya masing-masing, sehingga hubungan bilateral Indonesia dengan negara lain akan meningkat.



Tags
SHARE